Zat Pengatur Tumbuh
Jennifer Christie XI IPA 2 - 13-1
Judul buku : Zat Pengatur Tumbuh
Penulis : Prof. Dr. Ir. Sri Setyati Harjadi, MSc.
Penerbit : Penebar Swadaya, Jakarta, Cetakan !, Juli 2009
Tebal : 76 halaman
Harga : Rp. 19.000,00
Sekarang secara luas diakui bahwa zat pengatur tumbuh (ZPT) memiliki peran pengendalian yang sangat penting dalam dunia tumbuahn. Kini, ZPT tanaman digunakan secara luas di dunia pertanian untuk berbagai tujuan. Walaupun demikian, masih banyak yang belum diketahui untuk memaksimalkan potensi ZPT. Maka dari itu, Dr. Sri Setyati menulis buku ini agar ZPT dapat digunakan secara maksimal.
Buku ini terdiri dari 4 bab dan memberikan gambaran tentang ZPT yang sudah banyak digunakan di dunia pertanian secara teori dan petunjuk pengggunaan secara praktis terhadap tanaman. Selain itu, buku ini juga menjelaskan apa itu ZPT beserta kandungan-kandungan yang terdapat didalamnya dan penggunaan ZPT dalam berbagai metode sesuai dengan cara pertumbuhan pada tanaman.
Pada bab pertama, buku ini menjelaskan latar belakang dan sejarah penemuan zat pengatur tumbuh serta dijelaskan pula sejarah penemuan serta uraian dari berbagai macam zat pengatur tumbuh seperti auksin, giberlin, sitokini, asam absisat, etilen. Brasinosteroids, salisilat, jasmonat. Disini setiap ZPT tersebut dijelaskan secara rinci dari pengertiannya, contoh, dan kegunaannya serta terdapat pula gambar struktur ZPT itu. Salah satunya adalah auksin. Dijelaskan bahwa auksin merupakan istilah umum untuk suatu kelompok senyawa yang mampu merangsang pemanjangan sel pucuk di daerah sub apikal. Contohnya yaitu asam indol-3-butirat (indole-3-butyric acid atau IBA) yang kegunaannya untuk inisiasi akar, 2,4-D (2,4-dichlorofenoksi) acetic acid untuk herbisida gulma daun lebar, dan sebagainya.
Setelah dijelaskan berbagai latar belakang ZPT, pada bab kedua ini dijelaskan penggunaan ZPT dalam induksi akar setek dengan penggunaan auksin. Pada awalnya, dijelaskan bagaimana pertumbuhan akar tanaman dengan cara setek. Pada bab ini juga dijelaskan zat auksin apa saja yang dapat digunakan dan apa pengaruhnya ZPT terhadap kemudahan berakar setek pada tanaman yang berbeda-beda. Pada bagian akhir bab ini dijelaskan cara membuat ZPT dengan kandungan yang benar sehingga pertumbuhan akar tanaman baik dan ZPT berguna secara maksimal.
Bab selanjutnya, menjelaskan zat pengatur tumbuh dalam pembungaan dengan penggunaan etilen, gibberelin, dan sitokinin. Pada bab ini dijelaskan konsentrasi dan cara pemberian gibberelin pada beberapa jenis tanaman, pembuatan larutan gibberelin dengna berbagai konsentrasi, zat penghambat tumbuh yang digunakan karena tanaman tidak berbunga jika pucuk tanaman aktif tumbuh, daftar tanaman yang membentuk bunga setelah diberi zat penghambat tumbuh, bahan aktif dalam berbagai merek dagang zat penghambat tumbuh, serta konsentrasi dan metode pemberian sitokinin untuk merangsang pembungaan.
Dalam budi daya tanaman, terutama tanaman dalam pot, pengurangan proses pemanjangan batang sampai batas tertentu tekadang diperlukan karena tanaman yang terlalu memanjang seringkali menjadi tidak menarik. Maka dari itu, dijelaskanlah pada bab terakhir ini pengendalian pertumbuhan tanaman. Yang dijelaskan pada bab ini adalah golongan persenyawaan yang mempunyai aktivitas penghambat tumbuh, pengaruh zat terhadap tanaman, dan reaksi dari beberapa tanaman yang diberi acymidol (zalah satu zat penghambat tumbuh).
Membaca buku ini sangat menambah wawasan dan membuat tanaman menjadi subur dengan zat yang pas sehingga tanaman tidak rusak karena kebanyakan zat. Buku ini menjelaskan seluruhnya dengan sangat rinci dan dilengkapi dengan gambar serta tabel sehingga memudahkan untuk membacanya dan memahami isi buku ini walaupun banyak nama-nama ilmiah yang tidak kita ketahui. Bahasa yang digunakan dalam buku ini juga mudah untuk dipahami.
Judul buku : Zat Pengatur Tumbuh
Penulis : Prof. Dr. Ir. Sri Setyati Harjadi, MSc.
Penerbit : Penebar Swadaya, Jakarta, Cetakan !, Juli 2009
Tebal : 76 halaman
Harga : Rp. 19.000,00
Sekarang secara luas diakui bahwa zat pengatur tumbuh (ZPT) memiliki peran pengendalian yang sangat penting dalam dunia tumbuahn. Kini, ZPT tanaman digunakan secara luas di dunia pertanian untuk berbagai tujuan. Walaupun demikian, masih banyak yang belum diketahui untuk memaksimalkan potensi ZPT. Maka dari itu, Dr. Sri Setyati menulis buku ini agar ZPT dapat digunakan secara maksimal.
Buku ini terdiri dari 4 bab dan memberikan gambaran tentang ZPT yang sudah banyak digunakan di dunia pertanian secara teori dan petunjuk pengggunaan secara praktis terhadap tanaman. Selain itu, buku ini juga menjelaskan apa itu ZPT beserta kandungan-kandungan yang terdapat didalamnya dan penggunaan ZPT dalam berbagai metode sesuai dengan cara pertumbuhan pada tanaman.
Pada bab pertama, buku ini menjelaskan latar belakang dan sejarah penemuan zat pengatur tumbuh serta dijelaskan pula sejarah penemuan serta uraian dari berbagai macam zat pengatur tumbuh seperti auksin, giberlin, sitokini, asam absisat, etilen. Brasinosteroids, salisilat, jasmonat. Disini setiap ZPT tersebut dijelaskan secara rinci dari pengertiannya, contoh, dan kegunaannya serta terdapat pula gambar struktur ZPT itu. Salah satunya adalah auksin. Dijelaskan bahwa auksin merupakan istilah umum untuk suatu kelompok senyawa yang mampu merangsang pemanjangan sel pucuk di daerah sub apikal. Contohnya yaitu asam indol-3-butirat (indole-3-butyric acid atau IBA) yang kegunaannya untuk inisiasi akar, 2,4-D (2,4-dichlorofenoksi) acetic acid untuk herbisida gulma daun lebar, dan sebagainya.
Setelah dijelaskan berbagai latar belakang ZPT, pada bab kedua ini dijelaskan penggunaan ZPT dalam induksi akar setek dengan penggunaan auksin. Pada awalnya, dijelaskan bagaimana pertumbuhan akar tanaman dengan cara setek. Pada bab ini juga dijelaskan zat auksin apa saja yang dapat digunakan dan apa pengaruhnya ZPT terhadap kemudahan berakar setek pada tanaman yang berbeda-beda. Pada bagian akhir bab ini dijelaskan cara membuat ZPT dengan kandungan yang benar sehingga pertumbuhan akar tanaman baik dan ZPT berguna secara maksimal.
Bab selanjutnya, menjelaskan zat pengatur tumbuh dalam pembungaan dengan penggunaan etilen, gibberelin, dan sitokinin. Pada bab ini dijelaskan konsentrasi dan cara pemberian gibberelin pada beberapa jenis tanaman, pembuatan larutan gibberelin dengna berbagai konsentrasi, zat penghambat tumbuh yang digunakan karena tanaman tidak berbunga jika pucuk tanaman aktif tumbuh, daftar tanaman yang membentuk bunga setelah diberi zat penghambat tumbuh, bahan aktif dalam berbagai merek dagang zat penghambat tumbuh, serta konsentrasi dan metode pemberian sitokinin untuk merangsang pembungaan.
Dalam budi daya tanaman, terutama tanaman dalam pot, pengurangan proses pemanjangan batang sampai batas tertentu tekadang diperlukan karena tanaman yang terlalu memanjang seringkali menjadi tidak menarik. Maka dari itu, dijelaskanlah pada bab terakhir ini pengendalian pertumbuhan tanaman. Yang dijelaskan pada bab ini adalah golongan persenyawaan yang mempunyai aktivitas penghambat tumbuh, pengaruh zat terhadap tanaman, dan reaksi dari beberapa tanaman yang diberi acymidol (zalah satu zat penghambat tumbuh).
Membaca buku ini sangat menambah wawasan dan membuat tanaman menjadi subur dengan zat yang pas sehingga tanaman tidak rusak karena kebanyakan zat. Buku ini menjelaskan seluruhnya dengan sangat rinci dan dilengkapi dengan gambar serta tabel sehingga memudahkan untuk membacanya dan memahami isi buku ini walaupun banyak nama-nama ilmiah yang tidak kita ketahui. Bahasa yang digunakan dalam buku ini juga mudah untuk dipahami.
0 Response to "Zat Pengatur Tumbuh"
Posting Komentar